Rifia Mustika Dewi
Kamis, 29 Desember 2011
• Malang post
Satu pujian yang terucap ketika saya menginjakkan kaki di Malang Post, “ LUAR BIASA” . kalimat itu terucap seiring dengan rasa kagum saya melihat staff, reporter, yang ada di Malang Post masih muda serta ramah. Rasa kagum saya bertambah ketika mengetahui ternyata para staff dan reporter adalah mahasiswa yang magang. Dengan berbagai macam tugas kuliah dan skripsi tetapi mereka bisa, bahkan sanggup menulis berita dengan sangat baik. Menjadi reporter ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Terlebih ketika mendengarkan penjelasan dari pimpinan redaksi Malang Post semakin menambah kekaguman saya kepada reporter. Setiap harinya di jalan untuk mencari berita, Tak peduli panas, hujan, di kejar deadline, mereka mencari berita tanpa kenal lelah. Tak jarang mereka dicaci, bahkan dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Bukan kemarahan yang muncul dari wajah mereka, melainkan semangat dan senyum cerialah yang menghiasi wajah mereka. Karena bagi mereka itu bukanlah suatu pekerjaan melainkan suatu hoby. Jadi ada kepuasan tersendiri ketika mereka bisa menyajikan berita yang berkualitas.
• Radar Malang
Ketika kunjungan ke Radar Malang tempo hari, satu hal saya rasakan,”DINGIN”. Betapa tidak, ditengah-tengah hujan sore itu, kita belajar diruangan ber-AC pula. Namun, semua itu tidak menjadi masalah yang berarti. Semua kalah dengan rasa ingin tahu saya kepada dunia jurnalis lebih khususnya wartawan. Satu jam berlalu diruangan ber-AC tanpa ada Praktek tentang dunia Jurnalis. Rasa kecewa sedikit mengusik hati. Dengan sabar ku menanti, tp semua sia-sia. Kita tidak dipersilahkan untuk melihat proses pembuatan koran sampai akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke Malang post.
• Alun-Alun
Alun-alun selalu identik dengan pohon-pohon rindang, karena alun-alun adalah taman kota yang terletak di pusat kota. Namun, ternyata ada pemandangan lain yang disuguhkan oleh Alun-alun kota Malang. Di Alun-alun ini selain sebagai taman kota juga sebagai tempat jualan pedagang-pedagang musiman. Seperti halnya pedagang mainan anak kecil, pedagang jagung bakar, pedagang makanan ringan. Akan tetapi semua itu tak lantas menggeser fungsi alun-alun. Tak jarang karena pedagang-pedagang inilah seseorang betah berada di alun-alun. Baik hanya sekedar lewat, duduk-duduk, sampai menikmati segala macam jualan yang berada disana.
9. Tambahan tentang keadaan Kelas
Keadaan kelas selama saya kuliah Jurnalistik ini kurang kondusif. Ada beberapa hal yang saya rasa sangat berpengaruh selama kegiatan belajar mengajar. Pertama, jadwal kuliah Jurnalistik ini ada di siang hari, lebih tepatnya semangat kami sudah mulai turun karena kondisi sudah mulai capek. Ditambah lagi jumlah anak yang sedikit jadi terkesan sepi dan pasif. Kedua , kesibukan bapak dosen yang menjadikan jadwal kuliah sering terbengkalai. Jadwal kuliah kosong secara mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Semangat kami untuk belajar berganti menjadi kekecewaan. Namun, dari berbagai alasan tadi tak lantas mebuat saya berkecil hati, saya senang dan berbangga terlebih kepada bapak Dosen. Karena semua kekecewaan saya terbayar sudah. Bapak dosen penuh inovasi dalam menyampaikan materinya, dan kita di beri kesempatan belajar secara langsung kepada ahlinya dengan mengunjungi Radar Malang dan Malang Post.
• Lingkungan UKM
Kalaupun saya ditanya,” siapa keluargamu yang berada di Malang?”. Maka tanpa ragu saya akan menjawab,” keluarga ku yang berada di Malang adalah teman-teman di UKM Unit Olahraga (UNIOR) UIN MALIKI Malang. Dengan mereka lah saya bisa belajar tentang banyak hal. Dimulai dengan belajar olahraga sampai organisasi. UNIOR mengajarkan saya tentang semangat dan perjuangan hidup. Betapa tidak, untuk menjadi keluarga besar UNIOR saja tidak semudah membalik telapak tangan. Harus melalui beberapa syarat yang harus ditempuh, berawal dari tes fisik, tes lapangan, tes interview. Setelah memenuhi kriteria/ lulus barulah bisa mengikuti diklat forum, diklat lapangan, sampai diklat lanjutan. UNIOR adalah ukm yang bergerak dibidang olahraga, ada enam cabang di dalamnya. Ada cabang sepakbola, bola voli, basket, bulutangkis, sepak takraw, dan tennis meja. Biarpun kami berbeda-beda cabang tapi kami saling melengkapi. Dengan semangat juangnya, UNIOR ingin anggotanya bisa menjadi olahragawan yang berjiwa organisatoris. Jadi tidak hanya menjadi bintang dilapangan saja, namun juga mencetak pemimpin-peminpin unggul. Dan dengan perbedaan ini kami menciptakan suasana baru dalam kebersamaan. Yakni berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Kebersamaan kami akan terus terukir disepanjang masa.
• Lingkungan Kost
Saya tinggal di Perum Pondok Alam Sigura-gura. Penghuni di kost saya semuanya adalah Mahasiswa UIN MALIKI MALANG, namun kami mengambil jurusan yang berbeda-beda. Karena memiliki notobene yang sama yakni sama-sama dari rantauan, maka kami saling nolong menolong. Bahkan ketika salah satu dari kami ada yang sakit, maka sudah menjadi keharusan untuk merawatnya. Karena kost saya berada di perumahan, jadi kekeluargaan antara tetangga kurang. Masyarakat sekitar kost lebih terlihat individual daripada gotong royong. Ini terbukti ketika ada bahu jalan yang rusak, mereka tidak mengadakan kerja bakti melainkan membayar orang untuk memperbaharuinya.
7. Artikel Situasional
Penghematan Sumber Daya
SDA atau Sumber Daya Alam adalah segala sasuatu yang ada di alam ini yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan manusia. SDA dapat memiliki berbagai macam bentuk, seperti SDA pertanian, SDA pertambangan, dll. Kebanyakan dari SDA itu merupakan SDA yang tidak dapat diperbaharui. Ini menandakan bahwa jika kita terus menerus menggunakan SDA secara berlebihan maka SDA tersebut akan cepat habis. Tetapi yang menjadi fenomena baru sekarang adalah terjadinya kelangkaan SDA air, padahal air merupakan SDA yang dapat diperbaharui.
Kelangkaan air bersih bisa kita lihat di daerah gunung Kidul. Warga di sana sangat kesulitan mencari air bersih. Hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain dikarenakan adanya pencemaran pada air sehingga air tidak dapat digunakan untuk kehidupan. Selain kelangkaan air bersih, masih banyak lagi kelangkaan SDA lain yang terjadi seperti munyak tanah, gas LPG, dll.
Untuk menghindari kelangkaan SDA yang setiap waktunya semakin banyak, kita harus pintar pintar menghemat. Jangan karena merasa air itu murah dan tidak perlu bayar (yang menggunakan sumur, kalau make PAM bayar), msks kita menggunakannya dengan berlebihan. Keran air terus menyala padahal sedang tidak menggunakan air. Tentunya itusangat boros bukan? Begitu juga dengan penggunaan bahan bakar minyak. Kita sebaiknya memilih kendaraan umum karena dengan menggunakan kendaraan umum, secara tidak langsung, kita ikut menghemat SDA.
Penghematan SDA sangat penting karena suatu saat nanti, kita akan mewariskan bumi ini pada anak, cucu, atau cicit kita. Jika kita tidak menghemat dan menghabiskannya sekarang, anak cucu cicit kita yang akan menderita pada kehidupannya nanti. Mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita harus menyadari bahwa kita hidup sekarang ini bukan untuk menggunakan SDA, kita hidup untuk menjaga agar SDA ini tetap dapat digunakan oleh anak cucu kita yang aklan mewarisi bumi ini.
Untuk menghemat SDA sebenarnya tidak sulit, hanya sekali lagi yang perlu diutamakan adalah niat. Jika kita memang berniat untuk menghemat, kita akan melakukannya. Tetapi jika kita malasa dan tidak ada niat, kita akan menggunakannya secara boros. Ini bergantung dari dirri kita sendiri. Untuk menumbuhkan niat diperlukan kesadaran. Untuk menumbuhkan kesadaran perlu adanya pendidikan. Jika kita mendidik anak-anak kita yang masih kecil untuk berhemat SDA, maka kelak pada saat dewasa nanti anak-anak itu akan memiliki kesadaran akan pentingnya berhemat.
Langganan:
Postingan (Atom)